Baru-baru ini Kota Subulussalam dan Aceh Singkil mengalamai banjir hal ini mengundang empati dari semua kalangan. Mahasiswa asal Subulussalam yang menimba ilmu di Kota Lhokseumawe, Aceh turut menggalang dana bagi korban banjir, rencananya mahasiswa asal Subulussalam ini segera pulang kampung halaman untuk membantu saudara mereka yang terkena musibah banjir dengan membawa sembako dan kebutuhan pengungsi lainnya dari Kota Lhokseumawe.

“Kami dari HIMAPAKOSAKA Kota Lhokseumawe turut menggalang dana bagi korban bajir di Subulussalah dan Aceh Singkil, pengurus akan segera pulang kampung,” kata Nurfilani, mahasiswi asal Subulussalam

Mantan Sekretaris Jendral HIMAPAKOSAKA (Himpunan Mahasiswa Kota Sada Kata) ini mengaku, penggalangan dana yang dilakukan pihaknya bentuk keprihatinan mahasiswa asal Subulussalam terhadap penderitaan masyarakat Subulussalam dan Aceh Singkil yang menjadi korban bencana banjir, pihaknya telah menggalang dana selama tiga hari sebelumnya di seputaran Kota Lhokseumawe.

“Insya Allah, pengurus HIMAPAKOSAKA akan menyerahkan bantuan dalam bentuk sembako bagi pengungsi di Ujung Bawang, Aceh Singkil dan Rudeng, Kota Subulussalam,” jelas mahasiswi politik Universitas Malikussaleh.

Selain membawa bantuan bagi pengungsi, sambung Nurfilani, pengurus HIMAPAKOSAKA juga akan bertemu Walikota Subulussalam, Meurah Sakti guna membahas keberadaan organisasi mahasiswa asal Subulussalam di Kota Lhokseumawe.

“Keberadaan HIMAPAKOSAKA belum mendapat legalitas dari Pemerintah Kota Subulussalam, karena itu kita akan memperjuangkan agar mendapat legalitas dari pemerintah setempat, mengingat jumlah mahasiswa asal Subulussalam yang menimba ilmu pengetahuan di Lhokseumawe terus bertambah,” tegas Nurfilani.

Lima pengurus HIMAPAKOSAKA Lhokseumawe akan bertolak ke Subulussalam dan Aceh Singkit pada Kamis (24/12) malam. Kelima pengurus yang akan berangkat, Ketua HIMAPAKOSAKA Ishak AT, Wakil Riki Munawir Julisman, Bendahara Siska Sari Boang Manalu, Ujung Jabatan Pemerintahan Ardy Hendra dan Kesejahteraan KK Muzakkir.