• Latest Stories

      What is new?

    • Comments

      What They says?

Kebijakan Mentri Syarat Kelulusan S1 nanti Tak Harus Kumpulin Skripsi


Info Kampus. KABAR menggembirakan bagi para calon lulusan perguruan tinggi jenjang sarjana Strata 1 (S-1). Pasalnya, kini skripsi yang kerap menjadi salah satu batu sandungan memperoleh gelar sarjana, tak akan wajib menjadi syarat kelulusan lagi.

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) berencana menelurkan kebijakan baru. Yakni tidak mewajibkan penulisan skripsi sebagai syarat kelulusan program sarjana (S1). Motivasinya untuk menekan potensi kecurangan penyusunan tugas akhir itu.

Rencana skripsi bukan kewajiban lagi itu, disampaikan langsung Menristekdikti Muhammad Nasir di rumah dinasnya komplek Widya Candra, Jakarta akhir pekan tadi.

Menurut mantan rektor Universitas Diponegoro (Undip), penulisan skripsi sedang dikaji menjadi syarat opsional saja untuk lulus sarjana. "Sebagai gantinya nanti mahasiswa yang akan lulus akan diberikan pilihan-pilihan," ujar Nasir.

Opsi untuk lulus selain menyusun skripsi adalah, mengerjakan pengabdian ke masyarakat atau laporan penelitian di laboratorium.

Sejak masih aktif di kampus dulu, Nasir sudah paham dengan kenakalan mahasiswa dalam bentuk membeli skripsi. Atau membayar jasa penyusunan skripsi. Nasir mengakui bisa mendeteksi apakah skripsi yang sedang dia uji itu dibuat sendiri atau hasil buatan orang lain.

"Saya tanya sebelum ujian. Skripsi ini beli atau buat sendiri. Kalau tidak mengaku saya putuskan tidak lulus," ujarnya.

Tetapi jika mahasiswa itu mengakui skripsinya hasil beli, maka diberi kesempatan untuk membuat skripsi dengan jujur satu kali lagi.

Praktek jasa pembuatan skripsi ini dimulai dari aturan lulus S1 wajib menyusun skripsi. Kemudian ada mahasiswa yang malas atau kesulitan menyusun skripsi. Lalu kondisi ini dibaca oleh pihak-pihak yang ingin merengkuh keuntungan. Yakni dengan membuka jasa pembuatan skripsi.

"Selama ada demand (permintaan, red) dari mahasiswa yang malas, supply (penawaran, red) jasa pembuatan skripsi akan terus ada," ujarnya. Nah untuk memotong mata rantai itu, muncul rencana kebijakan syarat lulus tidak musti menyusun skripsi.

Diharapkan mahasiswa yang lebih jago penelitian laboratorium, tidak merasa dipaksa untuk menyusun skripsi. Begitu pula mahasiswa yang cenderung memilih pengabdian masyarakat, tidak perlu harus menyusun skripsi. Apalagi proses kuliah selama ini terkait dengan tridharma pendidikan tinggi. Yang terdiri dari pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Nasir juga menyinggung tentang keberadaan ijazah palsu. Dia menuturkan sepekan ke depan Kemenristekdikti akan mengklasifikasikan perguruan tinggi berstatus non aktif atau aktif. Sehingga masyarakat tidak salah pilih. Selain itu Nasir juga mengatakan akan membentuk satuan tugas penanganan ijazah palsu.

Wahh... Enaknya yah kuliah jaman sekarang tak harus kumpulin skripsi kita bisa lulus. Cobak lihat deh di google banyak celotehan temen-temen yang pernah ngerasain gimana sih stresnya kena skripsi. Akankah gambar-gambar dibawah akan hilang berlalu hehehehe....


Tahap awal
Mulai galau deh
Semangat
Minta bantuan pada Tuhan
Wadu udh mendapat tekanan
Datang cobaan hehe...
Semangat2...
Mulai muncul gejala2 yang...
Muncul Gebrakan baru
Motifasi baru mulai
Sakral bgt lho hehehe...
Hemm... Cobaan ke 2 datang
Semangat 45 maju terus pantang mundur
Jangan ragu

berjuang ampe titik darah penghabisan

About ADM

Terima kasih sudah berkumpul di Camp Anak Kost, Jika ada kritik dan saran silahkan tinggalkan komentar

No comments:

Leave a Reply

Shopping Cart
0 item(s)
Rp 0.00
Your Cart
SAME DAY SHIPPING
Pengiriman langsung dilakukan pada hari pemesanan


Top