• Latest Stories

      What is new?

    • Comments

      What They says?

Kampus UNAIR Temukan Obat Demam Berdarah

Direktur Lembaga Penyakit Tropis Universitas Airlangga, Surabaya, Nasronudin, mengatakan berhasil melewati uji klinis fase III untuk mempelajari kemampuan MAC (Melaleuca Alternifolia Concentrate). MAC adalah nama paten bahan aktif antiviral dengue yang didapat dari pengolahan lebih lanjut ekstrak tanaman Melaleuca alternifolia yang tumbuh di Benua Australia.

Menurut Nasronudin, temuan obat antimalaria terbaru ini lebih efektif membunuh virus sekaligus meningkatkan sistem daya tahan tubuh penderita. "Pemberian MAC tidak mengganggu fungsi hati dan ginjal. Serta dapat ditoleransi dengan baik oleh tubuh penderita infeksi dengue," kata Nasronudin saat konferensi pers di gedung rektorat Universitas Airlangga.

Ia menambahkan, temuan tersebut merupakan bentuk inovasi pengobatan demam berdarah dengue. Selama ini, kata dia, pengobatan demam berdarah sering menggunakan cairan infus, diet tinggi kalori, atau hanya mengkonsumsi obat penurun panas golongan parasetamol.

MAC bekerja dalam tubuh penderita dengan membunuh virus lewat proses apoptosis. Proses ini memungkinkan sel-sel virus mati sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh. Efek ini dinamakan imuno modulator. "Ini tidak toksic, aman untuk semua umur pasien," kata dia.

Metode penelitian dan uji klinis fase III menggunakan random double-blind dengan kontrolplacebo. Uji klinis didukung oleh lima rumah sakit dan 15 puskesmas di Jawa Timur dengan target 530 pasien partisipan yang menderita infeksi dengue melalui deteksi NS-1, IgG, dan IgM positif dalam desain penelitian. Dengue (DENV) adalah flavivirus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dengan empat serotype antigen yang berbeda, yakni DEN-1 hingga DEN-4. Semua serotype dengue menginfeksi manusia dan belum ada pengobatan atau vaksin yang tersedia untuk infeksi dengue.

Unair juga kerjasama dengan Center for Botanical Medicine, Griffith University Australia. Peneliti senior Giffith University, Max Reynolds, berharap temuan obat malaria terbaru oleh Indonesia bisa bermanfaat bagi dunia. Ia ingin Indonesia memproduksi obat MAC dan dipasarkan ke seluruh dunia. Menurut Max, Australia sudah memakai tanaman Melaleuca alternifolia untuk bahan baku obat. "Tapi bukan obat demam berdarah, hanya obat buat meningkatkan daya tahan tubuh. Baru kali ini untuk dengue, dan Indonesia berhasil mengembangkannya," ujar Max.

Kepala Pusat Teknologi Demiologi Klinik Kementerian Kesehatan, Siswanto, mengingatkan agar sebelum dipasarkan dan dikonsumsi penderita, temuan MAC dimintakan persetujuan BPOM dan kebijakan desain pengobatan dari Kementerian Kesehatan. Dirinya yakin temuan ini segera mendapat approval dari BPOM karena merujuk bahan baku tanaman Melaleuca alternifolia yang sudah mendapat paten di Australia, kendati untuk bahan baku obat lain. "Butuh waktu untuk dipasarkan. Tapi temuan ini kabar baik bagi Indonesia," ucap dia.

Selain Unair, fase I penelitian ini melibatkan Universitas Gadjah Mada dan fase II melibatkan Universitas Indonesia. Nasronudin menegaskan, riset ini digagas oleh Kementerian Kesehatan dan sepenuhnya di danai pemerintah. "Untuk fase III menghabiskan dana Rp 4 miliar."

Waoo Keren... Ayo dong semangat lagi Indonesia Tunjukin prestasimu bahwa Indonesia BISA

About ADM

Terima kasih sudah berkumpul di Camp Anak Kost, Jika ada kritik dan saran silahkan tinggalkan komentar

No comments:

Leave a Reply

Shopping Cart
0 item(s)
Rp 0.00
Your Cart
SAME DAY SHIPPING
Pengiriman langsung dilakukan pada hari pemesanan


Top